PERPUSTAKAAN KEL. BESAR H. HANDI JUNAEDI (KBHJ) ONLINE

Bersama Menggapai Cita

Sabtu, 31 Juli 2010

Menyambangi Objek Wisata "Ciater" Kebanggaan Daerahku



Hari Minggu, 25 Juli 2010, tepat jam 07.00, dua bus parawisata AC "Jayalangit" meluncur menuju Kawasan Ciater. Bus sengaja melalui gerbang tol Cileunyi untuk menghindari kemacetan di sekitar Samsat atau Gasibu dan keluar di pintu tol Pasteur.

Hari itu warga Citra - Cinunuk mengadakan acara refresing ke kawasan obyek wisata Ciater Kab. Subang. Acara ini difasilitasi sepenuhnya oleh Panitia. Semua akomodasi, transportasi dan tiket masuk, serta suguhan snack ditanggung Panitia. Waaah....mimpi baik nih...



Berkunjung ke Ciater bagi saya, ibarat pulang kampung. Bagaimanapun saya lahir dan besar di Subang. Kawasan Ciater, tempat rekreasi favorit semasa anak-anak. Setiap kali Idul fitri, juragan mobil bak, suka "berbaik hati" menawarkan tumpangannya ke Ciater. Kebaikan itu dibayar dengan tarif yang kebetulan dimiliki anak-anak. Sesuai tradisi kami suka diberi uang lebih kalo puasaku tamat.


Berkah Gn. Tangkubanparahu

Sudah menjadi fenomena sebuah gunung berapi memiliki magma yang panas di dalamnya. Batuan ini ibarat bara api yang terus panas. Tatkala air hujan meresap ke dalam tanah, air itu melewati bebatuan panas dan muncul menjadi sumber air panas yang mengalir. Jadilah aliran air terasa hangat sepanjang masa.

Ternyata batuan magma memiliki kandungan zat-zat seperti belerang (Sulfur), kapur, dan zat lainnya yang berguna untuk kesehatan. Hal ini pula menjadikan wisata ke Ciater, bukan hanya menikmati alamnya yang elok dan sejuk, tapi wisata air kesehatan untuk menyembuhkan rematik, asam urat, penyakit tulang, atau penyakit kulit lainnya.

Objek wisata di Kab. Subang


Ciater, merupakan salah satu objek wisata diandalkan oleh Pemda Kab. Subang. Kab. Subang memiliki setidaknya 13 objek wisata selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal juga mancanegara, seperti: Pantai Pondok Bali di Pamanukan, Air panas Batukapur di Curug Agung, Sagalaherang; Curug Cileat di Cisalak; Wisata Alam, Seni Budaya Desa Wisata Sari Bunihayu di Jalancagak; Desa Wisata adat Wangunharja;

Di Kab. Subang ada juga Kolam Pancing Lembah Gn Kujang; Penangkaran Buaya Blanakan; Pantai Kelapa Patimban; Pacuan Kuda di Ciater Highland Resort, Capolaga Adventura Camp di Panaruban, Sagalaherang dan terakhir Obyek Wisata Kawah Tangkubanparahu dan Pemandian airpanas Ciater. Kawah Tangkubanparahu merupakan gawe bareng Pemkab. Bandung Barat dan Kab. Subang.

Objek wisata Air Panas Ciater

Ciater atau Sari Ater, sumber mata air panas yang terdapat di beberapa lokasi di Ciater dalam bentuk kolam dan kamar rendam dengan desain yang unik, dengan luas areal 30 hektare dan pesona alam khas pegunungan, obyek wisata terbesar di Jawa Barat ini dilengkapi berbagai fasilitas wisata untuk bersantai dengan berendam di hangatnya air panas yang menyehatkan sembari menikmati keindahan alam di sekitarnya.


Konon dahulu kala kawasan ini merupakan suatu hutan rimba yang banyak terdapat pepohonan yang dikenal dengan nama pohon ater. Menurut cerita yang beredar di masyarakat tempatan, suatu ketika ada seseorang yang mencoba memotong pohon ater itu, dan ternyata dari cabang pohon yang dipotong tersebut keluarlah air yang cukup deras. Fenomena ini tentu saja menjadi anugerah bagi masyarakat sekitar yang waktu itu sedang mengalami kesusahan akan air bersih. Pancaran air yang keluar dari pohon ater tersebut diyakini oleh warga berkhasiat untuk mengobati penyakit, terutama penyakit kulit. kemudian Pada sekitar tahun 1960-an, seorang bernama Embah Ebos yang dikenal sebagai orang sakti, memulai usaha pembukaan hutan di kawasan tersebut. Daerah yang semula dianggap angker itu diubah menjadi lahan perkampungan dan diberi nama Ciater yang artinya “air yang memancar”

Banyak kegiatan menyenangkan yang bisa Anda sekeluarga lakukan di tempat ini, seperti bersepeda, berenang, memancing, berperahu dan mendayung, arung jeram, berkuda, tenis lapangan, basket, voli, mini golf, gokart, berkemah, outbond, wahana permainan anak-anak, jalan-jalan di perkebunan teh, hingga mengunjungi kerajinan keramik.

Acara warga
Begitu tiba di Parkir Timur, kami langsung menempati tenda yang sudah dipesan sebelumnya. Pertama kali mengecek jumlah peserta. Kemudian perkenalan diri dan keluarga. Acara pun dilanjutkan permainan. Waah serunya....



Selesai acara kami makan bersama. Kami saling tukar dan mencicipi. Diiringi gemericik air sungai yang mengalir melalui sela bebatuan, juga kicau burung hinggap di satu dahan ke dahan lain, makan pun terasa nikmat. Kami buang jauh-jauh kesumpekan, kepenatan dan kebisingan. Suasana amat tentram, damai dan syahdu.

Tak terasa perut pun terasa kenyang. Panitia membolehkan kami menikmati acara bebas sesuka hati. Ada berendam, ada naik flyng fox, berkuda,naik bebek air, atau sekedar berjalan-jalan menghirup udara sejuk dan segar. Kabut tipis tak henti-henti menyelimuti daerah itu dari terik sinar mentari.
Saya mengajak si kecil menikmati hangatnya air Ciater. Oh, anakku berusia 7 bulan sangat senang sekali. Berteriak-teriak girang.... Kaki berloncat-loncat manakala menyentuh air hangat...



Seusai shalat dhuhur, kami berkumpul di tenda utama. Beberapa keluarga masih mencoba wahana bikin penasaran. Huuup..... anakku masih mencoba nai bebek air.... Mas Aria kayanya ncoba flying fox bikin jantung berdegup...

Pukul 14.20 kami naik bus. Beberapa kawan mencoba memborong sekarung ganas. Nenas memang merupakan maskot alias oleh-oleh khas Subang. Sebagian membeli oleh-oleh lainnya. Bus pun akhirnya meraung meninggalkan Objek wisata tersebut.

Tepat Pukul 15.30, bus berhenti di Tahu Tauhid, Lembang. Sebagian peserta mencoba melengkapi oleh-olehnya. Alamak, ngantrinya bikin stress. Beli tahu aja koq ngantri...

Dalam suasana ngantri ini, kami sempatkan salat asar di Masjid BTN Pusdikajen, 500 meter ke arah timur. Di sini,di kompleks ajudan jendral, saya pernah tinggal selama 6 bulan di tahun 1990 semasa kelas 2 SMA. Karena kakak pertamaku tinggal di sini sejak 1989 hingga sekarang.

(oleh-oleh khas Subang)

Akhirnya, setelah peserta siap....deru knalpot bus meninggalkan outlet tahu amat digemari wisatawan itu sekaligus kawasan Ciater dengan sejuta pesonanya. Selamat tinggal Ciater, Semoga bertemu di Objek wisata lainnya, yang tentunya tidak gratis lagi, bukan?

Salam blogger,

Dadan Wahyudin