Share Sunday, 25 April 2010 at 23:43
Ketika kau tahu betapa mudahnya bagi seorang remaja
Remaja layaknya kita semua menemukan rasa dan sulit tuk hilangkannya
Layaknya sebuah tsunami yang telah meluluh lantahkan bumi
Memang tak terlihat air lagi namun terlihatkah puing-puing luka di wajah mereka
Sama layaknya kita sebagai remaja
Remaja yang tak pernah tahu apa yang harus dilakukan
Ketika mereka putus asa
Apakah harus memotong jari-jari mereka
Menyiapkan tali lalu bergantung dengan leher di tali tersebut
Ataukah terjun bebas tanpa parasut dari sebuah sutet
Hanya waktu yang dapat tersenyum melihat akhir dari sebuah nyawa
Ketika semua orang terdiam dan mentap takut
Seorang pemberani yang bodoh terjun bebas dari atas langit tempat menatap
Menghabiskan seluruh nafas yang tersisa tuk masuk ke dalam neraka
Pergi dan siap tuk dapatkan penderitaan yang lebih hebat
Salutkah kalian ?
Semua yang terjadi hanyalah karena rasa
Rasa yang tak dapat kita mengerti sebagai remaja
Rasa yang semua orang kagumi
Rasa yang semua orang nikmati
Dan rasa yang semua orang benci
Ketika mereka datang tak perlu kita beri surat tuk ia datang
Ketika ia pergi tak perlu kita menendang sekuatnya agar ia tak kembali
Lebah tak peduli dengan bunga yang indah ataupun buruk
Ia hanya merasakan madu mana yang ia akan dapatkan lebih banyak
Hingga sekarang apakah remaja mengerti ?
Apakah remaja tak menyendiri ketika gagal akan rasa itu ?
Apakah mereka kembali ingin rasakan itu ?
Semua yang terjadi hanyalah karena emosi
Emosi yang kita kutuk
Emosi yang kita banggakan
Dan Emosi yang terdiam dan tertawa karena semua yang kita lakukan
Penulis, Edmar Hoirurrijal, cucu, tinggal di Cijerah