PERPUSTAKAAN KEL. BESAR H. HANDI JUNAEDI (KBHJ) ONLINE

Bersama Menggapai Cita

Selasa, 25 Mei 2010

MENGGAGAS KETAHANAN EKONOMI DALAM KBHJ


oleh: H. Ade Muhtar

Awal Agustus 2008, kita mendapat khabar gembira dengan pernikahan Luki, 5 Agustus 2008. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga besar orang tua kita, Bapak H. Handi Junaedi dan Ibu Hj. Suaebah telah menginjak ke generasi ketiga dan membuktikan betapa besar potensi dimilikinya.

Kabar sejuk lainnya adalah diterimanya Edisty di Farmasi ITB (kemudian memilih STAN Jakarta) dan Novita di Jurusan Bahasa Daerah UPI Bandung. Sebagai pertanda bahwa di masa mendatang akan lahir tambahan akademisi sehingga kian warna-warni.

Jika mulanya, keluarga kita mengarah pada dunia pendidikan dengan tampilnya generasi awal sebagai guru, dosen dan pakar pendidik, tren perkembangan kini amatlah berbhineka. Dalam sepuluh tahun ke depan bolehlah kita berharap, dalam KBHJ telah memiliki dokter, apoteker, ekonom, arsitek, jurnalis, pengusaha atau profesi lainnya.
Potensi besar tsb tentu sangat baik apabila dikelola dengan semangat kekeluargaan untuk memajukan keluarga besar kita khususnya maupun masyarakat umumnya. Syukur alhmadulillah gayung pun bersambut, rencana pendirian Usaha Bersama (UB) dalam keluarga besar kita telah terealisasi dengan berdirinya: Lotus Digital cabang Gg. Cempaka UPI Bandung, kemudian bermetamorfosa men-jadi UPIANA.

Kita berharap, UPIANA hanyalah suatu awal dari perjalanan panjang ke depan, karena kita menyadari bahwa tantangan ke depan semakin beragam dan semakin berat. Sebagai ilustrasi di bidang ketersediaan tenaga kerja, jika di tahun 1980-an, kakak kita H. Didi Suherdi dan Hj. Siti Maryam demikian mudahnya mendapatkan pekerjaan sebagai PNS, tidak demikian dengan generasi berikutnya. Setidaknya kita telah mempersiapkan suatu lapangan kerja yang dapat bermanfaat bagi keluarga kita maupun masyarakat pada umumnya.

Kita tentu sepakat bahwa kita tidak menjumpai kesulitan berarti saat kita menyelesaikan sedemikian rumitnya soal-soal dari SD hingga bangku kuliah. Kemampuan menyelesaikan masalah tersebut akan sangat berarti lagi jika kita mampu dapat bermanfaat bagi lingkungan, masyarakat dan bangsa ini pada umunya dengan penyediaan lapangan tenaga kerja.

Kisah sukses suatu keluarga dalam pengelolaan usaha telah demikian banyak. Nepotisme yang dikembangkan dengan baik telah melahirkan banyak keluarga sukses. Dalam skala nasional kita bisa melihat keluarga Bakrie, Kalla, Gudang Garam, Sampoerna, merupakan contoh menginspirasi kita. Dalam skala kecil (skala pagaden), Yayasan Syukur Sejahtera mengelola SMA Sejahtera Pagaden dimana 91% sahamnya dikuasai dua keluarga. Untuk itu sudah saatnya kita mengambil peran.

Kita pun berharap, keluarga besar dengan anggota penuh warma, adalah dinamika dan modal luar biasa. Dengan berhimpun dalam wadah ekonomi, bukan hanya mampu memberi peluang dan kesempatan lapangan kerja, juga mempererat silaturahim, pada akhirnya memperkokoh ketahanan ekonomi keluarga. Bersatu menggapai cita dalam rido Alloh. (**)

Penulis, putra kelima, praktisi ekonomi, dan tinggal di Jakarta.
Tulisan ini pernah dimuat di Booklet KBHJ Edisi Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar